kadang aku merasa hidup ini tak adil, tak jarang pula aku meneteskan air mata jika melihat sesuatu yang kurang dalam diri ini hingga tak ada sedikit pun kenyakinan pada dirinya terhadap ku, banyak pertanyaan dan tanda tanya dalam diri ini, mengapa...mengapa...dan mengapa...?
ingin aku menangis dan berteriak sekeras-keras nya sampai kamu mendengar di kejauhan sana jeritan suara rindu ini.
hidup ini semakin berat saat waktu tidak berpihak pada ku, ketika apa yang aku perjuangan kan untuk melawan kekuranganku, tak sedikit pun mendapat nilai lebih di mata mu, dan menganggap dia lah yang masih terbaik bukan lah aku.
dan emosi ini semakin menjadi-jadi ketika melihat orang-orang munafik berkata seolah merekalah paling bijak dan sudah melewati semuanya, dan orang-orang di sekitarnya memberikan respon terbaik kepadanya, seakan mereka tak tahu pembodohan apa yang mereka terima.
sempat aku merasa lelah dan menyudahi semuanya. tapi hati ini belum bisa merelakan dan ingin terus bertahan dengan keadaan yang sudah kadaluwarsa ini. bahkan jalan yang aku lewati ini masih panjang lurus tanpa persimpangan dan tanpa ada seseorang pun yang berlalu -lalang. hanya ada kamu yang berada di kejauhan sana yang saat ini sedang berusaha aku kejar, tp mengapa kamu seperti bulan dimalam hari, yang semakin aku kejar, kamu pun semakin menjauh, tp disaat ak lelah mengejar, kamu selalu mengikuti aku kemana pun aku pergi.
dan aku pun mencoba memasang senyum palsu di wajah ku untuk menutupi semua keterpurukan ku di mata mereka. kesedihan. amarah, kecewa, rasa sakit, kupendam, kusimpan dengan rapi di sudut hati ini.
di tengah keras nya hidup ini aku merasa orang yang paling lemah, orang yang selalu kalah yang hanya berperan sebagai figuran dalam sebuah drama yang tak banyak orang mau terlibat didalam nya. pertanyaan pun muncul kembali dalam benak ku? kenapa harus figuran? kenapa harus aku? apakah aku tidak bisa jadi yang utama? bahkan saat ini posisi aku sudah menjadi penonton? iya penonton..?aku akan melihat kamu dan dia memainkan drama yang yang romantis?drama yang selalu aku imipikan dengan mu, dan dari kursi penonton ini aku akan bisa melihat sebaik apa pemeran utama yang kamu impikan untuk menyempurnakan drama kehidupan kamu.
lalu aku akan angkat dan rentangkan kedua tangan ku keatas, bukan untuk menyerah, tapi untuk memohon kepada sang Khaliq agar aku di beri kekuatan menonton sebuah pertunjukan yang hebat yang akan kamu mainkan dengan dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar